Sebar Brosur dan Orasi, ISI (Integrasi Studi Islam) STIA Amuntai Tolak Tegas Perayaan Tahun Baru Masehi 2019

Perayaan Tahun baru, terkhusus malam pergantian tahu mejadi salah satu momen yang penuh dengan luapan kegembiraan dan hura-hura. Berbeda dengan paradigma para mahasiswa STIA Amuntai yang tergabung dalam Unit Kerja Mahasiswa (UKM) yaitu Integrasi Studi Islam (ISI) STIA Amuntai, dimana mereka melakukan Aksi Tolak Perayaan Tahun Baru Masehi. Kegiatan ini mereka semarakan bersama di sekitaran bundaran kota Amuntai dan Taman Kota Junjung Buih pada Jum’at kemarin setelah sholat Ashar (28/12/2018).

Pada kesempatan aksi ini, mereka mengisinya dengan orasi-orasi yang berujung pada himbauan untuk tidak merayakan Tahun Baru Masehi yang dimana menurut mereka itu bukanlah budaya Islam. Selain orasi, mereka juga membagikan brosur yang berisi alasan untuk tidak mengikuti perayaan tahun baru dengan hal-hal yang tidak bermanfaat serta dapat menimbulkan efek buruk terhadap generasi muda, khususnya pelajar di Kabupaten Hulu Sungai Utara. Sudah menjadi tradisi kebanyakan dari mereka yang rela bergadang semalaman untuk untuk menghabiskan waktu dengan hal yang sia-sia seperti berpacaran, konvoi di jalanan, hingga yang lebih parahnya lagi seperti menghabiskan malam dengan minum-minuman keras serta obat-obatan terlarang lainnya.

Ketua ISI Budi Setiawan mengatakan bahwa tujuan dari aksi mereka ini untuk menghimbau kepada masyarakat terutama remaja dan adik-adik pelajar untuk tidak merayakan malam tahun baru yang memang tidak sepatutnya untuk dirayakan, apalagi sebagai seorang Muslim.

“Kita juga berada di Hulu Sungai Utara dimana mayoritas penduduknya adalah beragama Islam, melalui kegiatan inilah bentuk kepedulian kami dari ISI STIA Amuntai untuk masyarakat Hulu Sungai Utara untuk tidak mengikuti ajaran kamu nasrani. Kita boleh toleransi dengan mereka tapi bukan kita ikut ajaran mereka.” lanjutnya dengan semangat.

menurut mereka menyikapi tahun baru ini bisa dialihkan kepada kegiatan-kegiatan positif seperti menghadiri Tabligh Akbar. Mereka berharap dengan adanya kegiatan ini masyarakat tambah sadar bahwa perayaan tahun baru masehi tidak boleh dilakukan apalagi dengan hal-hal yang negatif. (Jurnalistia/Desy, Afriaji)

 

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *